happy reading...

hai... terima kasih sudah berkunjung... happy reading... tuliskan komentar juga ya...

Senin, 13 Juni 2011

Mengemas rindu....

Hampir genap empat bulan...
Saya tak lagi segalau dulu...
Dan saya yakin semakin lama saya akan semakin kuat...
Setidaknya kekuatan saya sudah pernah terbukti sebelumnya..

Saya menemukan sebuah novel berjudul "Mengemas Rindu" yang ditulis Novia Syahidah...
dan yang membuat saya terhenyak tertulis.
 "Milik Qta Berdua" 13-06-04
Tidak sengaja saya mendapati buku yang tujuh tahun yang lalu, saya dan seseorang yang saat itu istimewa untuk saya membelinya...
di bawahnya tertulis puisi yang saya buat, yang menunjukkan kekecewaan saya padanya, karena ia meninggalkan saya..
"mungkin Cinta harus bisa mengemas rindu serapat Cinta bisa"
dan saya berhasil... artinya untu kehilangan yang sekarang saya juga bisa berhasil..

Kehilangan saya tujuh tahun lalu, mungkin tak terlalu membekas, karena saat itu saya masih sangat muda belia, berbeda dengan saat ini, berbagai mimpi telah saya tata bersamanya --ia yang hilang--
bulan pertama saya tak bisa berhenti menangis...
bulan kedua saya masih belum berhenti menangis..
bulan ke tiga saya mulai bisa mendongakkan kepala saya, tak lagi tertunduk lesu...
bulan ke empat, tiga hari lagi, apa yang terjadi pada saya?

Di dalam novel itu banyak puisi indah, yang membuat saya berusaha menguatkan hati, setiap saya merasa saya diperlakukan tidak adil. oleh siapa? --ia yang hilang--

Saya bertanya  pada diri sendiri, "Mengapa masih juga saya mencintai --ia yang hilang--?"
--ia yang hilang-- pun selalu bertanya mengapa saya begitu...
Cinta selalu berbicara dengan bahasanya
Bahasa yang kadang begitu sulit untuk diterjemahkan manusia
Begitu sulit untuk dipaham...
Saya tak pernah tau mengapa saya masih bertahan...

Di bagian lain ada puisi yang sangat ingi saya dengar darinya --ia yang hilang--
Aku telah mencoba bertahan demi satu harapan yang tersisa.
Harapan untuk kembali bertemu denganmu kelak.
Menata lagi kebersamaan kita...
Namun jika pada akhirnya kita sama-sama mendapati diri kita dalam kenyataan yang berbeda,
haruskah kita saling berburuk sangka? 



Saya cuma ingin dia mencoba bertahan, karena ia hilang karena alasan yang cukup baik..Nyatanya?


hanya saya yang tau...


Berulang kali kucoba meyakinkan diri
bahwa aku kehilanganmu
Akupun telah mencoba menerima kenyataan 
bahwa inilah yang terbaik buat kita
Namun, semua itu tidak semudah mengucapkannya.
Cinta yang mengikat hatiku seperti patri keabadian.
Memasungku untuk tidak beranjak dari satu keyakinan,
bahwa hatiku tetap memilihmu..




Sekarang tanyaku pada hatiku sendiri, "Mengapa kau masih memilih yang menyakiti?"

Aku harus mengemas rindu padanya --ia yang hilang--

Seperti aku mengemas rindu pada 130607, yang kini sudah tak ada di benak...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar